Recent Posts

Jumat, 01 Juli 2016

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA: Tahap Pencatatan dan Pengikhtisaran

A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA

1.      Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik; ia hanya dapat dilihat dan diraba.
2.      Tidak dapat dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan. Contohnya, pemberian jasa potong rambut di salon sekaligus merupakan produksi dan penjualan produk jasa.
3.      Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat distandarisasi karena sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.
4.      Tidak dapat disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.

B. SIKLUS PERUSAHAAN JASA 

siklus akuntansi perusahaan jasa

1. TAHAP PENCATATAN

Tahap pencatatan terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).

Penjurnalan

Setelah bukti bukti transaksi selesai dinilai, pada siklus penjurnalan ini adalah menjurnal atau bahasa lainnya mencatat nilai transaksi yang terdapat pada bukti bukti yang dikumpulkan tersebut kedalam buku catatan transaksi. proses ini seringkali disebut dengan kegiatan menjurnal.

Buku Besar

Penyusunan Buku besar merupakan sebuah proses dari pengklasifikasian atau pengelompokan terhadap nilai nominal pos akun masing masin supaya bisa mengetahui saldo dari masing masing akun.

2. TAHAP PENGIKHTISARAN


Tahap pengikhtisaran (summarizing), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance).

Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan.


Neraca Percobaan

Neraca percobaan biasanya disusun ketika hendak penutupan buku. Neraca percobaan dilakukan untuk melihat input data yang ada pada jurnal umum ke buku besar sudah sesuai 
dan benar dengan menyusun neraca saldonya. Posisi debit dan kredit haruslah seimbang.

Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian merupakan kegiatan penyesuaian antara saldo pada akun dengan perhitungan fisik yang ada.Tujuan dan Fungsi Jurnal Penyesuaian adalah supaya perkiraan nominal dan perkiraan riil bisa menunjukkan besar kecilnya harga, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban yang sesungguhnya dan yang seharusnya diakui di akhir periode.
Jurnal penyesuaian dibuat berdasarkan pada data di neraca saldo dan data penyesuaaian akhir periode. Tidak seluruh pos yang ada pada neraca saldo perlu jurnal penyesuaian.
Diperlukan adanya Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entry) jika: Terjadi kesalahan dalam menerapkan sebuah perlakuan akuntansi, dan diketahui dalam tahun atau periode buku yang sama
  • Transaksi diakui terlalu kecil atau terlalu kecil
  • Pengakuan yang terlalu awal (dini) atau terlalu akhir (dibelakang)
  • Penerapan metode penyusutan aset tetap yang tidak sesuai
Jurnal Penyesuaian dilakukan sebelum Penutupan Buku, Prosedurnya:
  1. Menyiapkan bukti transaksi yang butuh disesuaikan 
  2. Print Out buku besar dan detail transaksi yang mengandung transaksi yang perlu disesuaikan
  3. Teliti mengapa diperlukan penyesuaian dan kenapa bisa terjadi
  4. Menentukan besarnya nominal transaksi yang harusnya terjadi, dan kemudian dibandingkan dengan jurnal yang pernah dicatat. Maka akan didapat selisihnya
  5. Menyiapkan daftar jurnal penyesuaian yang nantinya akan di rekomandasikan
  6. Melakukan Jurnal Penyesuaian setelah disetujui oleh financial controller atau atasan yang lain.

Neraca Lajur

Neraca Lajur atau Neraca Percobaan setelah Penyesuaian dilakukan jika saldo masih belum seimbang, pada langkah neraca percobaan diulang lagi dan langkah jurnal penyesuaian juga harus diulang lagi hingga kondisinya menjadi seimbang

Jurnal Penutup

Siklus Akuntansi perusahaan jasa berikutnya adalah membuat jurnal penutup, 
Jurnal Penutup (Closing Entries) adalah jurnal akuntansi harus dibuat untuk menjadikan rekening akun akun sementara (temporer) menjadi bersaldo NOL (0) pada akhir periode akuntansi. atau dalam bahasa yang lebih sederhana, Jurnal Penutup merupakan ayat jurnal yang perlu dibuat pada akhir periode untuk menutup rekening akun nominal (sementara)

Yang termasuk rekening akun nominal atau akun temporer adalah rekening akun yang ada pada laporan laba rugi pada periode berjalan serta akun penarikan modal oleh pemilik (prive). akun yang ada pada laporan laba rugi 
akan ditutup dengan akun ikhtisar laba rugi dan karena prive akan mengurangi modal, maka akun prive ditutup pada rekening modal.

Tujuan Jurnal Penutup


Adapun Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup disusun diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Untuk memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban tidak bercampur aduk dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya
  • Guna menyajikan neraca awal periode berikutnya stelah dilaksanakan penutupan buku
  • Agar mempermudah jika dilaksanakan pemeriksaan karena telah dilakukan pemisahan transaksi yang terjadi di periode sebelumnya dengan transaksi-transaksi pada periode akuntansi selanjutnya
  • Untuk menyajikan informasi keadaan yang sebenarnya (riil) suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). laporan keuangan hanya akan memperlihatkan tentang akun yang sesungguhnya (riil) saja. yang terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas

Menutup Akun Nominal


Berikut akun akun nominal yang perlu dibuatkan Jurnal Penutup 

  • Akun Pendapatan 
Menutup seluruh rekening akun pendapatan dengan cara memindahkan rekening pendapatan ke rekening ikhtisar laba-rugi.

contoh jurnal:

Debit|PendapatanRp100
Kredit|Ikhtisar Laba RugiRp100
(Mendebit akun pendapatan dan mengkredit ikhtisar laba rugi)

=====================================================================
  • Akun Beban 
Menutup Seluruh rekening akun beban dengan memindahkan rekening akun beban ke ikhtisar laba rugi

contoh jurnal:

Debit|Ikhtisar Laba RugiRp100
Kredit|BebanRp100
(Mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit beban)

======================================================================
  • Ikhtisar Laba Rugi
Menutup akun ikhtisar laba rugi dengan cara memindahkan saldo ikhtisar laba rugi ke akun modal. Disini ada dua kondisi yang bisa terjadi, Bisa Laba (pendapatan lebih besar dari beban) atau terjadi Rugi (pendapatan lebih kecil dari beban)

Apabila memperoleh laba, akun ikhtisar laba rugi didebitkan dan akun modal dikredit

contoh jurnal:

Debit|Ikhtisar Laba RugiRp100
Kredit|ModalRp100


Apabila menderita rugi, akun modal didebit dan ikhtisar laba/rugi dikredit

Contoh jurnal

Debit|ModalRp100
Kredit|Ikhtisar Laba RugiRp100
======================================================================
  • Akun Prive
Menutup Akun Prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada perusahaan skala kecil). 
dengan cara memindahkan akun prive ke rekening akun modal 

contoh jurnal:

Debit|ModalRp100
Kredit|PriveRp100

(mendebit modal dan menkredit prive)

Jurnal Pembalik

Jurnal Pembalik merupakan siklus akuntansi proses terakhir. Jurnal pembalik dilakukan untuk menutup beberapa post akun yang sudah ditutup sebelumnya, semisal pembayaran sewa dibayar dimuka dan yang lainnya

Fungsi Jurnal Pembalik

Adapun Fungsi Jurnal Pembalik atau tujuan dibuat jurnal pembalik antara lain untuk:

  • Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru, terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian
  • Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya. jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak
  • Meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang double karena penyusunan ayat jurnal penyesuaian. untuk transaksi yang akrual dan transaksi yang deferral tertentu.

Dalam menyusun ayat jurnal pembalik berdasarkan dari jurnal penyesuaian, tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik adalah apabila suatu akun jurnal penyesuaian mmemunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat di neraca saldo. 

Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal pembalik:
  1. Beban yang masih harus dibayar
  2. Beban yang dibayar dimuka (jika tercatat sebagai beban)
  3. Pendapatan yang masih akan diterima
  4. Pendapatan yang diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)
  5. Pemakaian atas Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)

    Contoh Jurnal Pembalik
    Beban yang masih harus di bayar

    Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
    Debit|Beban SewaRp100Utang SewaRp100
    Kredit|Utang SewaRp100Beban SewaRp100



    Contoh Jurnal Pembalik
    Beban yang dibayar dimuka

    Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
    Debit|Asuransi dibayar dimukaRp100beban asuransiRp100
    Kredit|beban asuransiRp100Asuransi dibayar dimukaRp100


    Contoh Jurnal Pembalik
    Pendapatan yang masih akan diterima

    Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
    Debit|piutang bungaRp100pendapatan bungaRp100
    Kredit|pendapatan bungaRp100piutang bungaRp100



    Contoh Jurnal Pembalik
    Pendapatan Diterima dimuka (jika tercatat sebagai pendapatan)

    Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
    Debit|pendapatan sewaRp100sewa diterima dimukaRp100
    Kredit|sewa diterima dimukaRp100pendapatan sewaRp100



    Contoh Jurnal Pembalik
    Pemakaian Perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)

    Jurnal PenyesuaianJurnal Pembalik
    Debit|perlengkapanRp100beban perlengkapanRp100
    Kredit|beban perlengkapanRp100perlengkapanRp100

    0 komentar:

    Posting Komentar